DESA JATIDOWO

Jatidowo adalah salah satu desa di Kecamatan Rejotangan. Desa ini memiliki wilayah 93.733 hektar.

Jumlah penduduknya sebanyak 1.328 jiwa, terdiri dari 660 laki-laki dan 668 perempuan. Jumlah kepala keluarga 376 jiwa. Kepadatan penduduk 139 jiwa per kilometer persegi.

Sebagian besar lahan dipakai untuk usaha pertanian sawah, tegal/ladang, pemukiman, dan pekarangan. Usaha sawah didominasi oleh tanaman pangan padi, sedangkan usaha hortikultura menghasilkan komoditas cengkeh. Usaha ekonomi unggulan masyarakat lainnya adalah peternakan sapi dan perikanan ikan air tawar.

Telah terdapat fasilitas pendidikan yang cukup representatif, terbukti dengan keberadaan sarana pendidikan dari jenjang play group, Taman Kanak-kanak, dan Sekolah Dasar serta lembaga pendidikan agama.

Tersedia juga fasilitas kesehatan berupa yayasan pengobatan masyarakat dan toko obat.

Secara administratif, Desa Jatidowo terbagi menjadi 4 Rukun Warga, 10 Rukun Tetangga. Lembaga-lembaga desa yang telah aktif lainnya adalah LPMD, Tim Penggerak PKK, Karang Taruna, dan Kelompok Tani.

Sejarah

Mengenai kesejarahan asal usul Desa Jatidowo terutama informasinya secara lisan dari sespuh Desa Jatidowo secara turun temurun bahwa, Desa Jatidowo Kecamatan Rejotangan didirikan oleh seseorang yang bernama Ki Mangundikromo pada tahun 1872. Ki Mangundikromo berhasil membuka hutan yang telah dikelilingi oleh  bukaan hutan lainnya seperti Tanen, Sukorejo Wetan, Tenggur, dan Banjerejo. Lagi-lagi menurut para sesepuh, bahwa diantara pohon-pohon hutan yang berhasil dibabat oleh Ki Mangundikromo, ada sebuah pohon jati besar yang tinggi menjulang melebihi pohon-pohon jati lainnya. Akhirnya babadan ini dinamakan Jatidowo, artinya Jati yang panjang atau dalam bahasa Jawanya Dowo.

Perlu diketahui bahwa sejarah babad Jatidowo didasarkan pada cerita yang turun-temurun tanpa ada bukti fisik peninggalan baik yang berupa petilasan, batu, makam, ataupun prasasti yang bisa dijadikan pendukung cerita dari sejarah Desa Jatidowo ini. Menurut asal usul sejarah bahwa Desa Jatidowo terbagi menjadi empat dusun, yaitu:

  • Dusun Wadang yang terletak di sebelah timur laut yang berbatsan langsung dengan Desa Tenggur.
  • Dusun Jabon yang terletak di sebelah tengah melintas dari timur ke barat laut dari Desa Jatidowo.
  • Dusun Jabung yang terletak di barat daya dari Desa Jatidowo Kecamatan Rejotangan.
  • Dusun Jatidowo yang terletak di sebelah tenggara dari Desa Jatidowo yang berbatasan langsung dengan Desa Sukorejo Wetan, dan di sebelah selatan berbatasan dengan Desa Tanen.

Disebabkan karena perkembangan jaman dan perubahan peraturan, serta untuk memudahkan pengadministrasian maka ke tempat dukuhan tersebut digabung menjadi Dusun Jatidewo. Akan tetapi walaupun secara administrasi Dusun Jatidewo telah dijadikan satu, penggabungan tersebut tidak mampu menghilangkan dusun yang telah lama terbentuk sesuai dengan sejarah asal usulnya.

Setelah Ki Mangundikromo berhasil menyelesaikan babad alas, sejak saat itu pula berjalan sistem pemerintahan setingkat desa yang berdiri sejak tahun 1872, dengan Kepala Pemerintahan Desa Jatidowo yang pertama adalah Ki Mangundikromo. Setelah itu sampai sekarang keberadaan Desa Jatidowo kehidupan masyarakatnya mengalami peningkatan signifikan sesuai dengan perkembangan jaman.

Itulah kilasan sejarah mengenai Desa Jatidowo, sehingga dengan adanya tulisan kumpulan mengenai sejarah desa menjadi wawasan pengetahuan bagi masyarakat dan ilmu pengetahuan bagi generasi muda, khususnya pelajar. Sejarah merupakan wawasan bagi generasi muda didalam mencari jati diri, perlunya dokumentasi sejarah desa sebagai tolak ukur pengembangan dan pemberdayaan desa. Semoga bermanfaat tulisan ini.

Wilayah Desa

0
Dusun
0
Rukun warga
0
Rukun tetangga
Wilayah Dusun
Batas Wilayah

Visi & Misi

Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat Tulungagung Melalui Peningkatan Sumberdaya Manusia Yang Profesional Berdasarkan Iman Dan Taqwa

  1. Peningkatan pelayanan pendidikan yang murah dan berkualitas serta pelestarian/pengembangan kebudayaan.
  2. Peningkatan pelayanan di bidang kesehatan yang murah dan berkualitas. 
  3. Mewujudkan pemerintahan yang bersih dan baik, transparan, akuntable, responsif dan demokratis.
  4. Peningkatan pembangunan infrastruktur yang berbasis pemerataan pembangunan dan pengembangan wilayah untuk mendorong percepatan pembangunan sektor – sektor yang lain. 
  5. Pembangunan ekonomi kerakyatan berbasis (UKM, pertanian, peternakan, perikanan, dan pariwisata serta perkebunan) melalui kegiatan kewirausahaan.
  6. Pengentasan dan penanggulangan kemiskinan dengan pola terpadu.

Perangkat Desa

Aparat desa Tulungagung periode 2019-2025

Saipul Munip, S. Ag

Kepala Desa

Nama Sekdes

Sekretaris Desa

Martini

Kaur Umum dan Perencanaan

Nasakom

Staff Kesejahteraan dan Pelayanan

Nur Adiniah

Kasi Pemerintahan

Sugino

Kaur Keuangan

Kepala Dusun

Ingin tahu statistik desa?

Semua data statistik tentang desa