Jatidowo- Guna melakukan penanganan dan pencegahan stunting di Desa Jatidowo, Pemerintah Desa setempat bersama petugas Puskesmas Banjarejo mengadakan Rembug Stunting.Bertempat di balai desa Jatidowo, Pemerintah Desa Jatidowo selenggarakan rembug stunting tahun 2021, serta penyuluhan penyakit menular pada hari selasa, 18 Mei 2021.
Rembug stunting ini banyak mendapatkan apresiasi dari masyarakat terutama yang pada saat itu hadir. Mulai dari perwakilan tiap RT, ibu-ibu yang sedang hamil maupun yang memiliki bayi dibawah lima tahun (Balita), perwakilan kader posyandu, serta masyarakat umum. Mungkin tidak semua orang akrab dengan istilah stunting. Stunting adalah masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu lama, umumnya karena asupan makan yang tidak sesuai kebutuhan gizi. Stunting terjadi mulai dari dalam kandungan dan baru terlihat saat anak berusia dua tahun. Biasanya gejala yang ditimbulkan diantaranya anak berbadan lebih pendek untuk anak seusianya, proporsi tubuh cenderung normal tetapi anak tampak lebih muda/kecil untuk usianya, berat badan rendah untuk anak seusianya, serta pertumbuhan tulang tertunda. Mengingat stunting ini merupakan penyakit yang riskan, tak hanya diberikan tablet penambah darah melainkan perlu diadakannya penyuluhan berkala, khususnya kepada para ibu-ibu hamil. Tujuannya untuk mengetahui perkembangan janinnya. Jika ibu sehat, janinnya pun sehat.
Rembuk Stunting merupakan langkah penting yang dilakukan pemerintah Kabupaten Tulungagung, Kecamatan Rejotangan untuk memastikan pelaksanaan rencana kegiatan intervensi pencegahan dan penurunan stunting yang dilakukan secara bersama-sama antara OPD penanggung jawab layanan dengan sektor/lembaga non-pemerintah dan masyarakat. Dalam pertemuan ini dihadiri langsung oleh Bapak Camat, Tim Pokja Stunting beserta ormas meliputi; Tenaga Kesehatan yang memberikan arahan dari Puskesmas Banjarejo, serta Pendamping Desa. Selain diisi sambutan dan arahan dari bapak Camat Rejotangan, juga ada pemaparan materi tentang penyuluhan penyakit menular oleh Kepala Puskesmas Banjarejo.