Jatidowo-Stunting adalah kondisi gagal tumbuh, juga masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu lama. Hal ini terjadi karena asupan makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Stunting terjadi mulai dari dalam kandungan dan baru terlihat saat anak berusia dua tahun. Proses stunting sebenarnya kronis. Dalam mengatasi stunting, perlu peran dari semua sektor dan tatanan masyarakat. Oleh Karena itu tepat pada hari Selasa, 17 Maret 2020 Desa Jatidowo mengadakan Penyuluhan dan Pelatihan Bidang Kesehatan, Terkait “Stunting dan Penyakit Menular” bertempat di Balai Desa Jatidowo. Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan Dana Desa (DD) 2020 dan dihadiri oleh kurang lebih 55 Ibu-Ibu warga Desa Jatidowo yang memang ditargetkan untuk menerima materi penyuluhan.
Dalam sambutannya Kepala Desa Jatidowo Saipul Munip menyampaikan, menurut laporan awal dari Bidan Desa, 5 anak terindikasi stunting, dan setelah itu menjadi tambah 2, maka yang terindikasi stunting di Desa Jatidowo total 7 anak. Oleh karena itu diharpkan dengan adanya penyuluhan stunting ini dapat meng-edukasi warga Desa Jatidowo mengenai pencegahan stunting sebagai upaya agar anak-anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan maksimal, dengan disertai kemampuan emosional, sosial, dan fisik yang siap untuk belajar, serta mampu berinovasi dan berkompetisi di tingkat global.
Narasumber yakni team dari UPTD Puskesmas Banjarejo. Narasumber yang memumpuni dibidangnya masing-masing ini selain memberikan penyuluhan terkait stunting, juga menyampaikan penyuluhan tentang penyakit menular yang saat ini sedang menjangkit di berbagai daerah yakni Covid-19. Oleh karena itu untuk mengantisipasi adanya virus corona ini, team penyuluhan juga menyampaikan cara-cara agar terhindar juga membatasi diri agar senantiasa waspada untuk menjaga kesehatan.